Jumat, 28 Agustus 2015

Alun alun bondowoso

Alun-Alun Kota Bondowoso


Alun-alun kota Bondowoso bisa disebut sebagai pusat Kota Bondowoso. Di sini segala aktifitas mulai pemerintahan, rekreasi dan olahraga menjadi satu. Seperti konsep alun2 jaman dahulu, disebelah barat terdapat masjid jamik, sebelah timur penjara atau rumah tahanan, sebelah utara pendopo bupati serta kantor pemerintah daerah di selatan.

Pada hari minggu pagi alun2 kota dipenuhi oleh masyarakat yang berolahraga pagi atau sekedar jalan2 dengan keluarga. Saat sore menjelang alun-alun langsung berubah menjadi pasar jajanan yang cukup ramai dengan bermacam variasi kulinernya. Satu yang unik di sekitar alun-alun selai hutan kota yang dipenuhi macam2 pohon langka adalah monumen gerbong maut. Tahu khan, gerbong kereta api yang membawa korban para pejuang kemerdekaan saat melawan Belanda itu. Replikanya ada di depan kantor pemerintah daerah plus dilengkapi dengan patung2 pejuang dan taman.

Keramaian memuncak pada hari sabtu sore atau malam minggu. Biasa, hampir semua lapisan masyarakat tumplek blek disekitar alun2 kota. Biasanya pada hari ini banyak komunitas anak muda yang berkumpul untuk sekedar kongkow2 dan cuci mata. Komunitas motor di sekitar monumen gerbang maut, keluarga dan anak2 di lapangan basket yang disulap menjadi tempat bermain dan sssttth.. muda-mudi yg berpacaran di sekitar taman kota.



Tidak perlu bingung kalau anda bermalam di kota bondowoso, disekitar alun2 banyak terdapat hotel dari yang murah sampai yang mahal sesuai keinginan anda. Hotel Baru dibelakang pendopo bupati, Hotel Slamet di kawasan pecinan, Hotel Palm di depan polres, hotel anugerah di belakang polres serta hotel ijen view untuk hunian yang lebih mewah.


Selasa, 25 Agustus 2015

pembuat blog



faisal syahroni  dan ali maghroby

WISATA AGRO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

WISATA AGRO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)


Obyek wisata agro yang tersebar dari Ngawi sampai Banyuwangi dengan segala aneka ragaman budidaya, aktivitas kebun serta proses pengolahan komoditi serta peranan masyarakat sekitar kebun. Wisata Agro sebagai obyek wisata minat khusus menuntut adanya "Keunikan dan Kualitas" Jawa Timur sebagai daerah tujuan wisata (DTW) memiliki Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) beragam jenis dan karakter, khususnya Obyek Wisata Agro (OWA).
Eksistensi OWA di Jawa Timur melengkapi banyaknya Overland Tour dari Bali ke Jawa Timur dan dari Jawa Tengah atau DIY ke Jawa Timur begitu sebaliknya. OWA PTPN XII (Persero) yang sudah berjalan Secara umum, PTPN XIII memiliki dua segmen usaha, yakni kopi danstrobery. Bidang usaha Perusahaan adalah pengusahaan budidaya tanaman, pengolahan hasil, dan pemasaran produk.
  1. OWA Kalisat/Jampit(Arabica Homestay)-Sempol-Bondowoso (Perkebunan Kopi Arabika). ODTW sekitar : Kawah Ijen. Jampit Guest House. Kebun Strawberry. Kebun Macadamia Kopi Luwak Collection. Kerajinan Kuningan di desa Cindogo
  2. OWA Blawan(Catimor Homestay)-Sempol-Bondowoso (Perkebunan Kopi Arabika).ODTW Sekitar : Kawah Ijen. Air Terjun. Pemandian Air Panas. Kebun Strawberry, Kebun Macadamia. Kopi Luwak Collection.

Gunung Raung

Gunung Raung


GUnung Raung dari Puncak GUnung Ijen Bondowoso
Gunung Raung termasuk dalam deretan Pegunungan Ijen, tepatnya di desa Sumber Wringin Kecamatan Sumber Wringin. Gunung Raung memiliki pemandangan yang menarik serta hamparan flora dan berbagai jenis satwa. Wisata ini sangat menarik dan menantang, khususnya wisatawan yang mengemari pendakian gunung. Gunung ini terletak pada ketinggian 3.332 M Dpl bertipe stratovolcano dengan titik kordinat antara 8°07?30?S 114°02?30?E / 8.125°S 114.04167°E. Hutan yang terdapat di Raung meliputi kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Gunung ini juga merupakan Gunung kawah terbesar kedua di Indonesia setelah Gungung Tambora yang memiliki diameter sekitar ± 2 km. Para Wisatawan dapat memulai pendakian dari POS I (Pesanggrahan Sumber Wringin) yang dilengkapi dengan sejumlah pemandu wisata yang siap melayani wisatawan.

Agrowisata Kopi Arabica

Agrowisata Kopi Arabica

Agrowisata ini dikelola oleh PTP Nusantara XII Kalisat Jampit, terletak ±57 km kearah timur Kabupaten Bondowoso. Luas areal perkebunan ini, ±4000 Ha dan terletak pada ketinggian 900M Dpl. Setiap wisatawan dapat menyaksikan dan menikmati keindahan panorama alam serta menyaksikan proses pengepakan kopi, panen kopi dan pabrik kopi, proses pengeringan kopi dan proses penggilingan kopi sehingga menjadi kopi instan siap saji yang memiliki rasa dan aroma khas kopi arabika.
Disamping menikmati kopi arabika, para wisatawan dapat menggunakan beberapa fasilitas antara lain: kebun bunga mawar dan lily, arena pemancingan, tempat perapian di guest house jampit I, Arabika homestay Jampit II, kolam renang, ruang pertemuan, hiburan, istirahat minum kopi dan dilengkapi dengan lapangan tenis. Lahan yang luas dapat digunakan untuk bersepeda santai dan arena wisata mobil.

Air Terjun Tancak Kembar


Air Terjun Tancak Kembar


Air terjun ini berada di lereng pegunungan Argopuro, dengan ketinggian 77 Meter. Dengan suasana yang hijau dan di penuhi oleh hutan lindung pada ketinggian 900 M dari permukaan laut, membuat sir terjun Tancak Kembar sangat menawan untuk dikunjungi.
Selain air terjun, di sekitar lokasi wisata ini juga terdapat pusat penelitian kopi arabika dan kakao dengan luas 180 Hektar. Air terjun ini terletak di desa Andongsari, kecamatan Pakem, 25 Km arah barat kota Bondowoso. Selain menjadi obyek wisata, air terjun ini juga di fungsikan sebagai sarana irigasi bagi kepentingan masyarakat sekitar.
Untuk masyarakat Bondowoso, pasti sudah tidak asing dengan Air Terjun Tancak Kembar. Salah satu wisata alam di Bondowoso ini terletak di di lereng timur Pegunungan Argopuro yang terkenal dengan kisah mistisnya yang unik, yakni dapat menjadikan yang mandi disana awet muda.
Air terjun Tancak Kembar yang berjarak sekitar 25 km dari pusat kota ini terletak di ketinggian sekitar 1.100 mdpl. Wisata alam di Bondowoso ini menjadi kawasan wisata yang sangat alami, karena untuk menuju lokasi yang secara administratif terletak di Desa Andungsari, Kecamatan Pakem, ini harus berjuang ekstra.
Mencapai lokasi nya, Anda harus melewati jalan makadam. Bahkan, kondisi jalan semakin berbahaya karena licin saat musim penghujan. Jadi, lebih amannya dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama sekitar satu jam dari desa Andungsari.
Namun, setelah sampai di lokasi, rasa jenuh dan lelah Anda akan sirna. Betapa tidak, berada di balik rerimbunan pohon rimba lengkap dengan tebing batu dengan aliran air putih jernih yang jatuh bak kapas, menjadikan Anda serasa berada di dalam lukisan alam yang menakjubkan.
Terdapat dua aliran air terjun yang satu sama lain berjarak sekitar 20 meter. Kedua air terjun tersebut mempunyai ketinggian yang sama. Hal ini yang menjadikan keduanya dinamakan tancak, yang dalam bahasa Madura diartikan kembar. Dua air terjun itu juga menjadi simbol laki-laki dan perempuan.
Bagi penduduk setempat, Air Terjun ini dinilai bernuansa mistis. Berdasarkan mitos yang diyakini masyarakat disana, air terjun dengan ketinggian sekitar 70 meter ini menjadi tempat pemandian Dewi Rengganis, yakni seorang puteri dari Majapahit yang melarikan diri karena terjadinya peperangan. Dalam pelariannya, puteri yang terkenal dengan kecantikannya ini mendirikan kerajaan kecil di puncak Gunung Argopuro

GERBONG MAUT BONDOWOSO

 GERBONG MAUT BONDOWOSO
Sebuah kota kecil yang sarat akan sejarah ini mungkin hampir terlupakan di Jawa Timur. Kota itu adalah Bondowoso, di sebelah timur Pulau Jawa yang diapit oleh Kota Jember dan Situbondo.
Bondowoso dikenal juga dengan wilayah tapal kuda, yang juga menjadi nama kawasan di Provinsi Jawa Timur.
Dinamakan Tapal Kuda karena bentuk kawasan tersebut di dalam peta mirip dengan bentuk tapal kuda.
Kawasan Tapal Kuda tersebut meliputi Lumajang, Probolinggo, Bondowoso, Jember, Situbondo, Pasuruan (bagian timur), dan Banyuwangi.
Tak hanya dikenal dengan kawasan Tapal Kuda, Bondowoso juga dikenal dengan kisah 'Gerbong Maut' yang terjadi pada saat Belanda masih berada di Indonesia -- sekitar tahun 1947 silam tepatnya 23 November. Kala itu, meski Indonesia sudah merdeka, Belanda tetap belum hengkang dari Nusantara.
Sebelum kejadian, Belanda melakukan penangkapan besar-besaran terhadap Tentara Republik Indonesia (TRI), laskar, gerakan bawah tanah, dan orang-orang tanpa menghiraukan mereka berperan atau tidak dalam kegiatan perjuangan.
Hal itu mengakibatkan Penjara Bondowoso penuh dan tak mampu lagi menampung para tahanan. Belanda pun memindahkan sekitar 100 orang tahanan yang dianggapnya memiliki pelanggaran berat, dari penjara Bondowoso ke penjara Surabaya.
Pemindahan tahanan dilakukan dengan menggunakan kereta api. Setiap 1 gerbong diisi sekitar 30 orang. Gerbong pertama GR5769 dan gerbong kedua GR4416 masih memiliki lubang ventilasi udara meskipun sangat kecil, namun gerbong ketiga GR10152 tidak sama sekali -- meski baru dibuat.
Belanda sangat menutup rapat gerbong-gerbong kereta. Hal itu dikarenakan sedang marak gerilyawan RI, apabila ada orang-orang yang ketahuan membawa para pejuang RI, pasti akan langsung dihabisi.
Selama perjalanan ke Bondowoso dari Surabaya yang memakan waktu belasan jam, ketiga gerbong kereta hanya dibuka sesekali. Itu pun hanya sebentar.
Para tahanan juga tak diberi makanan dan minuman selama perjalanan. Oleh karenanya, para tahanan mati lemas satu per satu.
Sesampainya di Bondowoso, sebanyak 46 pejuang tewas karena mati lemas tak mendapatkan makanan dan minuman, kepanasan, serta udara yang cukup. Sedangkan sisanya selamat, meski dalam keadaan lemas dan lunglai.
Para tahanan yang selamat pun disuruh paksa untuk mengangkut mereka yang tewas. Mereka harus berhati-hati karena bisa saja kulit tahanan yang tewas terkelupas, akibat kepanasan dan terpanggang dalam gerbong baja kereta api.
Semenjak itu, Bondowoso dikenal dengan kisah Gerbong Maut. Untuk mengingatkan kekejaman Belanda pada Indonesia.
Kereta api Gerbong Maut pun disimpan di Museum Brawijaya yang berada di Jalan Ijen No.25, Malang, Jawa Timur. Sedangkan di pusat kota Bondowoso dibuat replika sebuah monumen, yang diberi nama Monumen Gerbong Maut.