Selasa, 25 Agustus 2015

PABRIK KOPI BLAWAN



PABRIK KOPI BLAWAN


PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Blawan merupakan perkebunan kopi Arabika milik warga Belanda pada tahun 1894 dengan luas areal keseluruhan adalah 1.869,67 Ha yang terbagi menjadi sembilan bagian atau afdeling. Komoditi yang diusahakan oleh PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Blawan adalah kopi Arabika. Kopi merupakan salah satu diantara tiga minuman non alkohol (kopi) yang terbesar luas sejak awal abad ke 20. Kopi Arabika yang ditanam di Indonesia pada umumnya termasuk varietas Coffea arabica var tibica. Pengolahan adalah proses merubah bentuk kopi gelondong menjadi kopi pasar (OSE). Pengolahan kopi dimulai dari penerimaan di pabrik, pemisahan buah kopi, pengupasan kulit buah, fermentasi, pencucian, penuntasan, pengeringan, uji mutu, tempering, gerbus/ayak, sortasi mutu, uji mutu, dan pengemasan. Proses pengeringan bertujuan untuk mengurangi kandungan air sebesar 60 - 65 % dalam biji kopi HS menjadi 11%. Pada kadar air 11 % biji kopi HS relatif aman untuk dikemas dalam karung dan disimpan di dalam gudang pada kondisi lingkungan tropis. Proses pengeringan dapat dilakukan dengan cara penjemuran dan pengering mekanis. Penjemuran dengan lantai jemur berlangsung selama 3 minggu dengan suhu 40ºC sampai kadar air 11%, dan dengan mengoperasikan pengering mekanis secara terus menerus (siang dan malam), maka kadar air 11% dapat dicapai selama 48 – 54 jam.
Wisata agro berupa  petik sampai pengolahan kopi arabika hanya bisa dinikmati pada bulan Juni sampai September.  Buah kopi yang sudah merah masak bisa dipetik sehingga kita  bisa merasakan sensasi memetik kopi secara langsung.  Setelah itu pada sore hari bisa dilihat proses pengolahan kopi dari buah menjadi kopi pasar siap sangrai. Selain Bondowoso, PTPN XII juga memiliki kebun Kendeng Lembu di Kabupaten Banyuwangi. Kepala kantor kebun Kendeng Lembu, Suroharjo, mengatakan bahwa sejumlah hasil  kebun yang bisa disaksikan pengunjung diantaranya karet dan kakao atau cokelat. Kedua tanaman tersebut diolah dalam bekas pabrik peninggalan Belanda. Karet dan cokelat yang dihasilkan kebun Kendeng Lembu telah diakui kualitasnya di dunia. Tidak salah kalau karet dari kebun ini begitu diminati importir dari berbagai negara.(p juliatmoko)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar