Jumat, 28 Agustus 2015

Alun alun bondowoso

Alun-Alun Kota Bondowoso


Alun-alun kota Bondowoso bisa disebut sebagai pusat Kota Bondowoso. Di sini segala aktifitas mulai pemerintahan, rekreasi dan olahraga menjadi satu. Seperti konsep alun2 jaman dahulu, disebelah barat terdapat masjid jamik, sebelah timur penjara atau rumah tahanan, sebelah utara pendopo bupati serta kantor pemerintah daerah di selatan.

Pada hari minggu pagi alun2 kota dipenuhi oleh masyarakat yang berolahraga pagi atau sekedar jalan2 dengan keluarga. Saat sore menjelang alun-alun langsung berubah menjadi pasar jajanan yang cukup ramai dengan bermacam variasi kulinernya. Satu yang unik di sekitar alun-alun selai hutan kota yang dipenuhi macam2 pohon langka adalah monumen gerbong maut. Tahu khan, gerbong kereta api yang membawa korban para pejuang kemerdekaan saat melawan Belanda itu. Replikanya ada di depan kantor pemerintah daerah plus dilengkapi dengan patung2 pejuang dan taman.

Keramaian memuncak pada hari sabtu sore atau malam minggu. Biasa, hampir semua lapisan masyarakat tumplek blek disekitar alun2 kota. Biasanya pada hari ini banyak komunitas anak muda yang berkumpul untuk sekedar kongkow2 dan cuci mata. Komunitas motor di sekitar monumen gerbang maut, keluarga dan anak2 di lapangan basket yang disulap menjadi tempat bermain dan sssttth.. muda-mudi yg berpacaran di sekitar taman kota.



Tidak perlu bingung kalau anda bermalam di kota bondowoso, disekitar alun2 banyak terdapat hotel dari yang murah sampai yang mahal sesuai keinginan anda. Hotel Baru dibelakang pendopo bupati, Hotel Slamet di kawasan pecinan, Hotel Palm di depan polres, hotel anugerah di belakang polres serta hotel ijen view untuk hunian yang lebih mewah.


Selasa, 25 Agustus 2015

pembuat blog



faisal syahroni  dan ali maghroby

WISATA AGRO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

WISATA AGRO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)


Obyek wisata agro yang tersebar dari Ngawi sampai Banyuwangi dengan segala aneka ragaman budidaya, aktivitas kebun serta proses pengolahan komoditi serta peranan masyarakat sekitar kebun. Wisata Agro sebagai obyek wisata minat khusus menuntut adanya "Keunikan dan Kualitas" Jawa Timur sebagai daerah tujuan wisata (DTW) memiliki Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) beragam jenis dan karakter, khususnya Obyek Wisata Agro (OWA).
Eksistensi OWA di Jawa Timur melengkapi banyaknya Overland Tour dari Bali ke Jawa Timur dan dari Jawa Tengah atau DIY ke Jawa Timur begitu sebaliknya. OWA PTPN XII (Persero) yang sudah berjalan Secara umum, PTPN XIII memiliki dua segmen usaha, yakni kopi danstrobery. Bidang usaha Perusahaan adalah pengusahaan budidaya tanaman, pengolahan hasil, dan pemasaran produk.
  1. OWA Kalisat/Jampit(Arabica Homestay)-Sempol-Bondowoso (Perkebunan Kopi Arabika). ODTW sekitar : Kawah Ijen. Jampit Guest House. Kebun Strawberry. Kebun Macadamia Kopi Luwak Collection. Kerajinan Kuningan di desa Cindogo
  2. OWA Blawan(Catimor Homestay)-Sempol-Bondowoso (Perkebunan Kopi Arabika).ODTW Sekitar : Kawah Ijen. Air Terjun. Pemandian Air Panas. Kebun Strawberry, Kebun Macadamia. Kopi Luwak Collection.

Gunung Raung

Gunung Raung


GUnung Raung dari Puncak GUnung Ijen Bondowoso
Gunung Raung termasuk dalam deretan Pegunungan Ijen, tepatnya di desa Sumber Wringin Kecamatan Sumber Wringin. Gunung Raung memiliki pemandangan yang menarik serta hamparan flora dan berbagai jenis satwa. Wisata ini sangat menarik dan menantang, khususnya wisatawan yang mengemari pendakian gunung. Gunung ini terletak pada ketinggian 3.332 M Dpl bertipe stratovolcano dengan titik kordinat antara 8°07?30?S 114°02?30?E / 8.125°S 114.04167°E. Hutan yang terdapat di Raung meliputi kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Gunung ini juga merupakan Gunung kawah terbesar kedua di Indonesia setelah Gungung Tambora yang memiliki diameter sekitar ± 2 km. Para Wisatawan dapat memulai pendakian dari POS I (Pesanggrahan Sumber Wringin) yang dilengkapi dengan sejumlah pemandu wisata yang siap melayani wisatawan.

Agrowisata Kopi Arabica

Agrowisata Kopi Arabica

Agrowisata ini dikelola oleh PTP Nusantara XII Kalisat Jampit, terletak ±57 km kearah timur Kabupaten Bondowoso. Luas areal perkebunan ini, ±4000 Ha dan terletak pada ketinggian 900M Dpl. Setiap wisatawan dapat menyaksikan dan menikmati keindahan panorama alam serta menyaksikan proses pengepakan kopi, panen kopi dan pabrik kopi, proses pengeringan kopi dan proses penggilingan kopi sehingga menjadi kopi instan siap saji yang memiliki rasa dan aroma khas kopi arabika.
Disamping menikmati kopi arabika, para wisatawan dapat menggunakan beberapa fasilitas antara lain: kebun bunga mawar dan lily, arena pemancingan, tempat perapian di guest house jampit I, Arabika homestay Jampit II, kolam renang, ruang pertemuan, hiburan, istirahat minum kopi dan dilengkapi dengan lapangan tenis. Lahan yang luas dapat digunakan untuk bersepeda santai dan arena wisata mobil.

Air Terjun Tancak Kembar


Air Terjun Tancak Kembar


Air terjun ini berada di lereng pegunungan Argopuro, dengan ketinggian 77 Meter. Dengan suasana yang hijau dan di penuhi oleh hutan lindung pada ketinggian 900 M dari permukaan laut, membuat sir terjun Tancak Kembar sangat menawan untuk dikunjungi.
Selain air terjun, di sekitar lokasi wisata ini juga terdapat pusat penelitian kopi arabika dan kakao dengan luas 180 Hektar. Air terjun ini terletak di desa Andongsari, kecamatan Pakem, 25 Km arah barat kota Bondowoso. Selain menjadi obyek wisata, air terjun ini juga di fungsikan sebagai sarana irigasi bagi kepentingan masyarakat sekitar.
Untuk masyarakat Bondowoso, pasti sudah tidak asing dengan Air Terjun Tancak Kembar. Salah satu wisata alam di Bondowoso ini terletak di di lereng timur Pegunungan Argopuro yang terkenal dengan kisah mistisnya yang unik, yakni dapat menjadikan yang mandi disana awet muda.
Air terjun Tancak Kembar yang berjarak sekitar 25 km dari pusat kota ini terletak di ketinggian sekitar 1.100 mdpl. Wisata alam di Bondowoso ini menjadi kawasan wisata yang sangat alami, karena untuk menuju lokasi yang secara administratif terletak di Desa Andungsari, Kecamatan Pakem, ini harus berjuang ekstra.
Mencapai lokasi nya, Anda harus melewati jalan makadam. Bahkan, kondisi jalan semakin berbahaya karena licin saat musim penghujan. Jadi, lebih amannya dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama sekitar satu jam dari desa Andungsari.
Namun, setelah sampai di lokasi, rasa jenuh dan lelah Anda akan sirna. Betapa tidak, berada di balik rerimbunan pohon rimba lengkap dengan tebing batu dengan aliran air putih jernih yang jatuh bak kapas, menjadikan Anda serasa berada di dalam lukisan alam yang menakjubkan.
Terdapat dua aliran air terjun yang satu sama lain berjarak sekitar 20 meter. Kedua air terjun tersebut mempunyai ketinggian yang sama. Hal ini yang menjadikan keduanya dinamakan tancak, yang dalam bahasa Madura diartikan kembar. Dua air terjun itu juga menjadi simbol laki-laki dan perempuan.
Bagi penduduk setempat, Air Terjun ini dinilai bernuansa mistis. Berdasarkan mitos yang diyakini masyarakat disana, air terjun dengan ketinggian sekitar 70 meter ini menjadi tempat pemandian Dewi Rengganis, yakni seorang puteri dari Majapahit yang melarikan diri karena terjadinya peperangan. Dalam pelariannya, puteri yang terkenal dengan kecantikannya ini mendirikan kerajaan kecil di puncak Gunung Argopuro

GERBONG MAUT BONDOWOSO

 GERBONG MAUT BONDOWOSO
Sebuah kota kecil yang sarat akan sejarah ini mungkin hampir terlupakan di Jawa Timur. Kota itu adalah Bondowoso, di sebelah timur Pulau Jawa yang diapit oleh Kota Jember dan Situbondo.
Bondowoso dikenal juga dengan wilayah tapal kuda, yang juga menjadi nama kawasan di Provinsi Jawa Timur.
Dinamakan Tapal Kuda karena bentuk kawasan tersebut di dalam peta mirip dengan bentuk tapal kuda.
Kawasan Tapal Kuda tersebut meliputi Lumajang, Probolinggo, Bondowoso, Jember, Situbondo, Pasuruan (bagian timur), dan Banyuwangi.
Tak hanya dikenal dengan kawasan Tapal Kuda, Bondowoso juga dikenal dengan kisah 'Gerbong Maut' yang terjadi pada saat Belanda masih berada di Indonesia -- sekitar tahun 1947 silam tepatnya 23 November. Kala itu, meski Indonesia sudah merdeka, Belanda tetap belum hengkang dari Nusantara.
Sebelum kejadian, Belanda melakukan penangkapan besar-besaran terhadap Tentara Republik Indonesia (TRI), laskar, gerakan bawah tanah, dan orang-orang tanpa menghiraukan mereka berperan atau tidak dalam kegiatan perjuangan.
Hal itu mengakibatkan Penjara Bondowoso penuh dan tak mampu lagi menampung para tahanan. Belanda pun memindahkan sekitar 100 orang tahanan yang dianggapnya memiliki pelanggaran berat, dari penjara Bondowoso ke penjara Surabaya.
Pemindahan tahanan dilakukan dengan menggunakan kereta api. Setiap 1 gerbong diisi sekitar 30 orang. Gerbong pertama GR5769 dan gerbong kedua GR4416 masih memiliki lubang ventilasi udara meskipun sangat kecil, namun gerbong ketiga GR10152 tidak sama sekali -- meski baru dibuat.
Belanda sangat menutup rapat gerbong-gerbong kereta. Hal itu dikarenakan sedang marak gerilyawan RI, apabila ada orang-orang yang ketahuan membawa para pejuang RI, pasti akan langsung dihabisi.
Selama perjalanan ke Bondowoso dari Surabaya yang memakan waktu belasan jam, ketiga gerbong kereta hanya dibuka sesekali. Itu pun hanya sebentar.
Para tahanan juga tak diberi makanan dan minuman selama perjalanan. Oleh karenanya, para tahanan mati lemas satu per satu.
Sesampainya di Bondowoso, sebanyak 46 pejuang tewas karena mati lemas tak mendapatkan makanan dan minuman, kepanasan, serta udara yang cukup. Sedangkan sisanya selamat, meski dalam keadaan lemas dan lunglai.
Para tahanan yang selamat pun disuruh paksa untuk mengangkut mereka yang tewas. Mereka harus berhati-hati karena bisa saja kulit tahanan yang tewas terkelupas, akibat kepanasan dan terpanggang dalam gerbong baja kereta api.
Semenjak itu, Bondowoso dikenal dengan kisah Gerbong Maut. Untuk mengingatkan kekejaman Belanda pada Indonesia.
Kereta api Gerbong Maut pun disimpan di Museum Brawijaya yang berada di Jalan Ijen No.25, Malang, Jawa Timur. Sedangkan di pusat kota Bondowoso dibuat replika sebuah monumen, yang diberi nama Monumen Gerbong Maut.

Kali Pahit

Air Terasam di Dunia Mengalir di Air Terjun Kali Pahit

Setelah Anda puas melihat keindahan Kawah Ijen yang eksotis, sebelum pulang, mampir dulu di sebuah air terjun yang unik. Jaraknya hanya sekitar lima menit ke arah kanan dari pintu Pal Tuding. Air terjun ini sebenarnya berada di pinggir jalan tetapi tertutup semak cukup lebat. Kala angin berhembus cukup kuat, kita akan dengan mudah mencium bau […]
Setelah Anda puas melihat keindahan Kawah Ijen yang eksotis, sebelum pulang, mampir dulu di sebuah air terjun yang unik. Jaraknya hanya sekitar lima menit ke arah kanan dari pintu Pal Tuding. Air terjun ini sebenarnya berada di pinggir jalan tetapi tertutup semak cukup lebat. Kala angin berhembus cukup kuat, kita akan dengan mudah mencium bau belerang yang menyeruak dari balik semak.
Namanya Air Terjun Kali Pahit. Kali Pahit mengalirkan air langsung dari danau kawah Ijen yang menyusuri bebatuan vulkanik setinggi sekitar 150 meter. Ups, buih-buih putih seperti salju menutupi permukaan air, apakah di sini sudah terjadi pencemaran? Pemandu kami menerangkan, buih putih itu disebabkan kadar keasaman air yang tinggi. Dilihat lebih seksama, air yang mengalir di Kali Pahit sebenarnya bening. Air di danau kawah Ijen merupakan salah satu air terasam di dunia dengan kadar keasaman (pH) 0,6-0,8 (batas ambang aman keasaman dalam air bagi manusia 6,5-8,5). Kadar keasaman air di air terjun Kali Pahit mencapai 33 persen! Atau sekitar 2,1 dari batas ambang aman bagi manusia.
Di sebut Kali pahit karena airnya bukanlah air biasa melain kan air rembesan dari air belerang kaldera danau ijen. Tak heran jika air ini rasanya pahit karena bukan air tawar. Tingkat ke asaman yang tinggi membuat warna air nya menjadi hijau dan berbusa. Seperti di ketahui bahwa Kawah Ijen mempunyai tingkat keasaam tertinggi di dunia mencapai 0 persen. Namun tingkatnya pun kadang berubah-ubah dan mempengaruhi warna air. Kadang hijau, biru dan kekuningan. Air terjun ini melandai melalui tebing yang curam. Sehingga aliran airnya begitu menarik di tambah warna airnya yang tak biasa. Endapan sulfur di bebatuan menambah keindahan tempat ini. Walaupun ini rembesan dari kawah ijen, tetap untuk volumenya bisa di pengaruhi oleh cuaca. Misalnya ketika musim hujan maka volume air akan lebih bear di banding musim kemarau.

bosamba

bosamba


Arum Jeram "BOSAMBA" Bondowoso - Jawa Timur - Indonesia
Kalau kita amati dan perhatikan banyak hal yang bisa kita gali dari potensi daerah Bondowoso untuk kita “Jual” dan kemas dalam bentuk  Paket Wisata, salah satu tempat yang layak untuk dijadikan lokasi wisata yaitu memanfaatkan aliran dari sungai Sampean Baru yang membelah kota Bondowoso  untuk dimanfaatkan menjadi  sarana Wisata Air berupa rafting Adventure atau arung jeram.  Kalau kita lihat debit air sungai ini berhulu  dari Pegunungan di sekitar wilayah Kecamatan Maesan  Kabupaten Bondowoso dan bergabung dengan beberapa anak sungai lainnya dan bermuara di wilayah kab Situbondo. Tipe Sungai ini bisa kita kategorikan tenang pada musim kemarau tapi sangat deras bila musim Hujan dan cenderung berpotensi  menjadi   banjir, Hal ini dikarenakan Sungai ini menjadi induk atau pertemuan dari beberapa anak sungai yang ada di wilayah kab. Bondowoso.
Dari Informasi yang penulis dapatkan memang Ada Rencana ke depan untuk memanfaatkan aliran Sungai Sampean Baru ini untuk dijadikan Lokasi Wisata Air   yang diberi nama “BOSAMBA” Rafting (BOndowoso SAmpean BAru) dimana dari pengamatan penulis memang telah disiapkan Shelter untuk mereka yang ingin memanfaatkan Wisata Air Arung Jeram yang Cukup Menantang ini.  Waktu tempuh yang bisa kita nikmati sekitar 2-3 jam melalui berbagai type arus yang akan dilalui dengan pemandangan dinding  tebing  pada  jalur aliran sungai yang  cukup mengesankan seolah – olah kita masuk Gua atau Terowongan tanpa Atap dan pada titik tertentu kita bisa dapatkan sarang kelelawar yang banyak di kedua sisi tebing aliran sungai. Salah satu tempat Start Point atau Shelter berada di wilayah Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso, tidak sulit untuk mencapai shelter ini Anda bisa menuju Kearah Pasar Wonosari dimana disekitar pertokoan atau pasar tersebut ada pertigaan jalan ke Arah Utara tepatnya 2-3Km dari Pasar Wonosari. Shelter tepat di sisi Jalan dekat Jembatan. Okey  Kita Tunggu Gebrakan Pemerintah Daerah untuk memanfaatkan Kelebihan atau potensi daerah yang dimiliki.
update Berita dan Image.
Jalur Rafting

Damarwulan

Sejarah kelahiran desa Damarwulan berasal dari munculnya sebuah lentera yang menyala terus menerus setiap menjelang malam tepatnya pada waktu magrib hingga menjelang pagi, dalam bahasa lokal lentera mempunyai arti yaitu dengan makna Damar, dan Wulan mempunyai arti Cahaya yang menyala yang bersinar berbulan – bulan. Cahaya yang menyala tersebut sering kali dilihat oleh penduduk yang berada dibawah gunung, waktu itu terlihat jelas oleh masyarakat dari desa kelet. Dilihatnya lentera yang menyala itu sikian hari menjadikan banyak tanggapan dan pertanyaan dari penduduk Desa Kelet dan sekitar“ Iku cahaya opo kok angger magrib urip, ngadepke esuk kok rak ono” bahasa yang dilontarkan oleh penduduk desa kelet dan sekitar. Kalau arti bahasa indonesia “ Itu cahaya apa kenapa setiap menjelang magrib menyala, terus ketika menjelang pagi tidak ada”. Berbulan – bulan masyarakat desa kelet melihat cahaya itu tanpa ada keberanian untuk menyurvai langsung, hal tersebut dikarenakan ketakutannya penduduk Desa Kelet karna Cahaya tersebut terletak dipegunungan serta ditengah – tengah hutan. Disaat masyarakat Kelet yang bingung akan cahaya tersebut, dari sesepuh waktu itu Mbh Abdullah atau disebut Mbh Mbedul dikasih tahu orang kelet mengutus seseorang untuk memberanikan diri untuk melihat dan membuktikan kebenaran cahaya itu "Belum diketahui namanya" Orang yang diutus itu akhirnya melaksanakan amanah yang diberikan Mbh Mbedul, setelah melihat langsung ketempat beradanya cahaya, ternyata cahaya itu adalah cahaya yang diakibatkan oleh lentera yang menyala yang dinyalakan oleh seseorang, lentera tersebut terpasang pada disebuah pohon Ketepus yang berada pada hutan kerpus. yang digunakan untuk menerangi subuah Bale yang disebut Bale Kambang oleh seseorang yang tinggal dibale tersebut. saat ini tempat itu dijuluki Punden Mbh Joyo Kusumo. Kemudian timbul pertanyaan oleh orang yang menyurvai lokasi tersebut "siapa yang menghidupkan lentera ini, sedangkan disini adalah gunung dan masih berbentuk hutan yang lebat jauh dari pemukiman penduduk?'"'. Ditunggunya lentera tersebut hingga muncul seseorang yang tinggal ditengah-tengah hutan tersebut hingga muncul seseorang yang menyalakan lentera tersebut. "Saat orang yang diutus Mbh Mbedul itu menunggu tidak diketahui apakah dia bertemu dengan orang yang menyalakan lampu lentera itu apa tidak". Sepengetahuan masyarakat dan yang dituturkan oleh Petinggi Desa Damarwulan “ Toubi Hadi Soetijo 21/02/2013”. Lampu lentera yang hidup itu adalah lampu yang hidup tanpa ada yang menunggu yang ditinggalkan oleh seseorang. Menurut kabar lentera itu adalah peninggalan prajurit atau kesatria dari mataram. “tidak diketahui namanya”, orang yang diutus itu kaget dan bertanya – tanya dalam hati, “ siapa kah kesatria itu kok ada disini dan mau apa? “. Orang yang diutus Mbh Mbedul itu pun beranggapan bahwa tempat itu adalah tempat yang digunakan untuk pertapaan untuk mencari wahyu para dewa ketika itu. karena saat itu memang banyak orang yang ingin meningkatkan Ilmu Kanuragan atau kesaktian diri salah satunya ada yang menggunakan cara mengasingkan diri ketengah Hutan, Gunung, Gua dan tempat yang sepi untuk mencari Wahyu dari para Dewa. Seketika orang utusan Mbh Mbedul kembali kerumah, disebarkanlah kabar yang diperoleh itu kepada masyarakat sekitar, dan kabar dari orang utusan Mbh Mbedul itu menjadi jawaban yang selama itu menjadi pertanyaan dari penduduk yang berada dilereng gunung tepatnya diwilayah desa kelet dan sekitar. Kabar itupun dikabarkan kepada Mbh Mbedul oleh orang yang diutusnya dan Mbh Mbedul memberi tanggapan tempat itu dinamakan Damarwulan.Kemudian daerah sekitar tempat yang dijadikan pertapaan "Bale Kambang" tepatnya didukuh Bajangan Desa Damarwulan Kecamatan sempol] Kabupaten
bondowoso Kabar itupun menjadi puser dari desa Damarwulan. Mbh Sebrok salah satu sesepuh desa damarwulan ketika dikasih tahu Mbh Mbedul bahwa daerah tempat tinggalnya itu dinamakan Damarwulan dan beliu dijadikan lurah atau sesorang pemimpin untuk wilayah tersebut. Acara Tradisi turun temurun yang masih menjadi adat dan ciri khas Desa Damarwulan yaitu Seni Tayub, Wayang Kulit, yang menjadi hiburan masyarakat setempat, Dan lain-lain. Ini terbukti ketika desa mempunyai hajat atau disebut dengan istilah sedekah bumi, masyarakat meramaikan hajat tersebut dengan kesenian yang Tayub dan Wayang Kulit, dan menyiapkan sesaji sebagai penghormatan untuk leluhur – leluhur desa dengan menyembelih Kerbau Jantan, dan menyiapkan Ayam Panggang Jantan dan sesaji yang lain yang diperingati ketika Musim Apit pada bulan Jawa atau Dzulhijjah pada bulan Arab terlaksana pada hari senin Legi. Penyembelian Kerbau jantan itu dilakukan ketika itu Balai Bekas Pertapaan itu ingin dipindah dari Baluran ke dukuh Bajangan, pemindahan pun terdapat masalah, orang-orang yang memindahkan balai tersebut kecapean waktu proses pemindahan kemudian muncul ide untuk mengangkat balai tersebut dengan bantuan kerbau, setelah kerbau itu diperoleh balaipun diangkat hingga tujuan dan setelah itu kerbau itu disembelih untuk memberi makan orang – orang yang ikut serta dalam pemindahan balai tersebut. Hal itu masih menjadi kepercayaan yang dianut warga Desa Damarwulan, dan menjadi adat desa damarwulan.

3 air terjun cantik bondowoso


Saat liburan super panjang minggu depan nanti, cobalah main ke Gunung Ijen yang masuk Kabupaten Bondowoso. Jalur ke Kawah Ijen di Bondowoso melewati 3 air terjun cantik yang penuh pesona. Pas untuk destinasi liburan Anda.

Saat pulang dari wisata ke Kawah Ijen, lewatlah jalur yang menuju Kota Bondowoso. Memang lebih jauh dibandingkan jalur menuju kota Banyuwangi, namun kita bisa sekalian menikmati tiga air terjun cantik yang lokasinya berdekatan.

Dalam perjalanan pulang, setelah 20 menit berkendara dari Paltuding yang merupakan area parkir dan tempat istirahat bagi wisatawan sebelum menuju Kawah Ijen, pertama kita akan melewati Air Terjun Kali Pahit. Air terjun ini terlihat dengan jelas dari jalan, dan hanya perlu waktu tiga menit turun dari kendaraan menuju ke sana.

Tidak seperti air terjun pada umumnya yang aliran airnya nyaris tegak lurus, Air Terjun Kali Pahit bentuknya agak landai. Air mengalir di bebatuan yang bentuknya memanjang, membuat air terjun ini terlihat berbeda.

Airnya sendiri berwarna kehijauan dan dipenuhi busa. Informasinya, air yang mengalir di sini kandungan belerangnya sangat tinggi dan merupakan rembesan dari Kawah Ijen.

Air terjun kedua biasa disebut Niagara Mini, dengan tinggi sekitar enam meter dan bentuknya melebar. Untuk ukuran air terjun, jelas ini sangat pendek, namun panoramanya tak kalah indah dibandingkan dengan air terjun lainnya.

Niagara Mini mengalir dari sungai kecil yang berlokasi di sebuah taman. Lokasinya berada di samping Pabrik Pengolahan Kopi Arabika yang dikelola oleh PTP Nusantara XII atau tepatnya di Desa Kalianyar, Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso.

Untuk melihat air terjun ini, dari jalan desa, wisatawan masuk ke sebuah taman kecil, lalu menyeberang jembatan dan berjalan hingga ke ujung. Hanya perlu waktu dua menit untuk dapat melihat Niagara Mini dengan jelas.

Sementara itu air terjun ke tiga adalah Air Terjun Blawan, yang lokasinya berdekatan dengan Pemandian Air Panas Blawan. Jarak dari air terjun Niagara Mini tidak terlalu jauh, sekitar satu kilometer.

Namun sebaiknya wisatawan parkir kendaraan di sisi jalan yang tak jauh dari sebuah homestay. Bisa saja parkir di dekat lokasi parkiran air terjun, namun tidak disarankan karena jalannya berupa batu makadam yang rusak, medannya menurun dengan tikungan yang sangat tajam.

Dari pintu masuk menuju air terjun, kita jalan kaki sebentar kemudian naik tangga sekitar 5 menit. Setelah itu bersambung menuruni tangga dengan waktu yang sama, maka kita akan sampai ke lokasi. Tidak seperti air terjun lainnya yang bisa dilihat dari arah depan, air terjun Blawan hanya dapat dilihat dari sisi samping, yaitu dari sisi sebelah kanan.

Sedangkan sisi samping kiri dan bagian depan air terjun dibatasi tebing yang tinggi. Selain itu, kita pun tidak bisa menikmati air terjun hingga dasarnya, hanya dapat melihat dari bagian tengah air terjun.

Air berwarna kecoklatan terlihat mengucur dengan derasnya menghujam bumi. Tidak terlalu banyak wisatawan yang berkunjung, mungkin karena jauhnya lokasi.

Jika berkunjung ke sini, di dekatnya terdapat kolam kecil yang menampung aliran air panas yang dialirkan lewat pipa paralon. Wisatawan biasanya menyempatkan diri untuk mambasuh tangan atau kaki sebelum menikmati panorama Air Terjun Blawan.

Nah, bila Anda berkunjung ke Kawah Ijen, pulanglah lewat Bondowoso, sekalian menikmati Air Terjun Kali Pahit, Niagara Mini, dan Blawan.

Bisa juga sebaliknya, berangkat lewat Bondowoso dan menikmati 3 air terjun cantik terlebih dahulu sebelum menuju ke Kawah Ijen. Kemudian pulangnya lewat Banyuwangi untuk menikmati kuliner khasnya, serta berkunjung ke berbagai destinasi wisata di sana.



Kawah Ijen dan Blue Fire

Kawah Ijen dan Blue Fire. Para Penelusur pasti tau salah satu fenomena, bahkan keajaiban alam yang terjadi di indonesia. Salah satunya Kawah Ijen dan Blue Fire. Para Penelusur pernah belum berwisata di tempat ini?, kalau belum cobalah kesini tempatnya sangat bagus dan indah. Ga akan pernah menyesal kalo datang kesini. Kami akan memberi sedikit informasi tentang Kawah Ijen dan Blue Fire di Banyuwangi. Gunung Ijen adalah sebuah gunung berapi aktif yang terletak di daerah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini telah empat kali meletus (1796, 1817, 1913, dan 1936).  Kawah yang merupakan danau terasam di dunia ini berada di ketinggian kurang lebih 2.387m diatas permukaan laut. Dengan kedalaman 200m dan kawah yang berbentuk elips yang berukuran sekitar 965 x 630m yang mengandung kurang lebih 35 juta meter kubik air asam.
Para Penelusur tau ga jalur untuk sampai ke ijen?. Akses untuk menuju Ijen ada 2 jalur, yaitu dari utara dan selatan. Jalur utara bisa dilalui dari Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) dan berakhir di Paltuding, bisa ditempuh dalam waktu 2,5 jam. Dari arah selatan bisa dilalui dari Banyuwangi menuju Licin yang berjarak 35km. Panjang pendakian sepanjang 3km yang dapat ditempuh selama 1,5 jam dengan kemiringan 25-35 derajat. Jalur pendakian cukup menanjak dan berpasir sehingga para pendaki harus berhati-hati ketika menuju Kawah Ijen. Jalan menuju kawasan kawah ijen sendiri terbilang sangat baik karena jalan yang sudah di benahi pemerintah setempat, Untuk masalah Akomodasi, anda tidak direpotkan untuk membawa bekal karena di paltuding terdapat banyak warung yang menjual kebutuhan anda dalam pendakian ke kawah ijen, penginapan juga tersedia disana serta area perkemahan yang luas tersedia disana sehingga memudahkan anda untuk sejenak beristirahat menuju ke kawasan kawah ijen. Kawah ini diselimuti dengan asap belerang dan didalam kawah tersebut memiliki keindahan yang luar biasa yaitu danau belerang yang berwarna tosca dan api biru (blue fire) yang hanya ada di dua tempat di dunia.
Bila mendaki Kawah Ijen, jangan lupa untuk mampir juga di lokasi Blue Fire, karena merupakan fenomena alam yang sangat indah. Para penelusur tau kan asal usul dari kata “Blue Fire”?. Blue fire di ambil dari kata ‘’blue’’ yang berarti biru dan ‘’fire’’ yang berarti api, maka dari itu blue fire dapat kita simpulkan adalah api biru.
Apabila Para Penelusur ingin melihat keindahan Blue Fire waktu terbaik untuk berkunjung ke Gunung Ijen adalah di musim kemarau pada bulan Juli sampai September. Pada musim hujan sangat bahaya untuk mendaki karena jalanannya licin. Saat terbaik untuk mendaki gunung pukul 05.000 sampai 06.00 WIB karena di pagi hari matahari belum bersinar terik dan lama perjalanan untuk naik dan turun gunung sekitar empat jam. Pemandangan di pagi hari lebih indah karena banyak kabut yang menyelumuti gunung dan uap belerang belum berbau. Api biru hanya dapat dilihat pada dini hari di Kawah Ijen, yaitu pada pukul 01.00-02.00, sebelum matahari terbit. Puncak momen keindahan Kawah Ijen terletak pada saat matahari sedang berada di belahan bumi lainnya. Warna terang ini berasal dari tingginya suhu yang ada di kawah tersebut.
Keren kan?, pasti Para Penelusur ga akan kecewa untuk menelusuri Kawah Ijen dan Blue Fire ini, selain pemandangan alam yang bagus, Para Penelusur juga diberikan keindahan fenomena alam yang langka di Indonesia, bahkan didunia.
Makanya buat Para Penelusur yang semangat untuk menelusuri Indonesia, jangan lupa untuk datang kesini. Nihh, kami memberikan sedikit gambaran tentang Tempat Wisata Kawah Ijen dan Blue Fire di Banyuwangi, jangan lupa untuk mampir ya. Tetap semangat Ayo Telusuri Indonesia!!






Buat Para Penelusur, jika kalian suka dengan artikel ini tolong kasih comment dan share ya siapa tau teman-temanmu belum tau tempat wisata ini, sekalian membantu memajukan pariwisata indonesia :)
Bagaimana? tertarik untuk liburan ke Kawah Ijen dan Blue Fire yang unik ini?
Ayo ajak keluarga, teman, pacar, atau siapalah untuk kesini!!

kebun kopi Blawan PTPN XII

kebun Blawan PTPN XII Kewalahan Pasok ke Eropa


  Perkebunan kopi belawan di Bondowoso, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kewalahan memenuhi permintaan kopi jenis java arabica ke Eropa. Permintaan pasar biasanya dua kali lipat lebih tinggi, dibandingkan dengan jumlah produksi kopi perkebunan.
[/caption] Sugeng Siswanto, asisten teknik dan pengolahan pabrik kopi Belawan Kamis (10/11/2011), mengatakan, permintaan pasar bisa mencapai 50 ton lebih per tahun untuk java arabica berbiji kecil (S). Jumlah permintaan itu jauh lebih tinggi dari jumlah produksi yang hanya sekitar 21 ton. Demikian pula untuk kopi berukuran besar dan sedang, jumlah permintaan bisa mencapai dua kali lipat, dibandingkan produksi kopi di perkebunan yang rata-rata hanya 20 ton sekali panen. "Rasa kopi ini sangat spesifik dan tergantung selera. Beda ukuran beda rasa. Jadi tak bisa sembarangan. Kadang-kadang produksi kopi belawan banyak yang berbiji besar (X ), tetapi kadang biji kecil (S ) mendominasi. Karena itulah kami kesulitan memenuhi permintaan pasar," kata Sugeng. Menurut Sugeng, dia juga tidak bisa sembarangan mengambil kopi produksi perkebunan lain. Meski perkebunannya sama-sama berada di kaki Gunung Ijen, namun cita rasanya bisa berbeda karena perbedaan ketinggian tanam. Perkebunan kopi Arabica di Ijen, menurut Sugeng rata-rata berada di ketinggian 800-1000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Namun di Belawan, perkebunan kopi bisa mencapai ketinggian 1400 mdpl Bambang, Wakil Manajer Perkebunan Belawan PTPN XII, mengatakan, selama ini 90 persen kopi produksi Belawan diserap pasar luar negeri, di antaranya Belanda, Jerman, hingga Amerika Serikat. Kopi ekspor tersebut masuk dalam kualitas A, dengan berbagai ukuran biji. Harga kopi jenis itu saat ini mencapai 8,4 dollar Amerika Serikat per kilogram (kg). Adapun untuk lokal, biasanya memakai kopi kualitas B dengan harga termurah Rp 20.000 per kg. Selain java arabica, pasar internasional juga berminat dengan kopi luwak dari Ijen. Negara-negara seperti Korea Selatan menjadi pasar baru dari kopi luwak perkebunan Kalisat-Jampit, setelah Jepang dan China. Kopi luwak yang diproduksi di perkebunan Kalisat-Jampit itu juga memakai jenis kopi java arabica. Jumlah produksinya mencapai 8 ton per tahun. Jawa Timur sendiri merupakan salah satu daerah penghasil kopi di Nusantara. Sejumlah perkebunan kopi diantaranya Belawan dan Kalisat-Jampit dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara XII. Jumlah total produksi kopi arabica mencapai 2.520 ton per tahun adapun robusta 4.369 ton per tahun.

STRAWBERRY PRODUKSI PTPN XII (PERSERO)

BUAH, SIRUP DAN SELAI STRAWBERRY PRODUKSI PTPN XII (PERSERO)

Selain mengembangkan Wisata Agro, Kebun Kalisat Jampit dan Blawan yang terletak di lereng gunung Ijen juga menanam Strawberry. Hal ini karena Strawberry merupakan buah yang disukai wisatawan asing dan domestik yang datang berkunjung ke Kebun Kalisat Jampit dan Blawan, sehingga juga merupakan daya tarik wisata agro. Di kebun Strawberry tersebut ditanam 3 varietas yang bermutu tinggi, yaitu Sweet Charlie, Chandler dan Holland. Di Arabika Homestay Kalisat Jampit dan Catimor Homestay Blawan, kepada para Wisatawan yang menginap, setiap hari disajikan Juice Strawberry. Selain dinikmati oleh para wisatawan yang berkunjung ke Kebun Kalisat Jampit dan Blawan, buah Strawberry segar juga dijual ke beberapa tempat, antara lain ke kota Jember dan Surabaya. Sebagai buah tangan, para wisatawan yang datang berkunjung ke Kebun Kalisat Jampit dan Blawan seringkali membeli produk olahan Strawberry berupa Sirup dan Selai (Jam) Strawberry.
Strawberry atau stroberi merupakan tanaman buah berupa herba yang ditemukan pertama kali di Chili, Amerika. Salah satu spesies tanaman strawberry yaitu Fragaria chiloensis L menyebar ke berbagai negara Amerika, Eropa dan Asia. Selanjutnya spesies lain, yaitu F. vesca L. lebih menyebar luas dibandingkan spesies lainnya. Jenis strawberry ini pula yang pertama kali masuk ke Indonesia.

Kawah Wurung Bondowoso, Jamrudnya Jawa Timur


Kawah Wurung Bondowoso, Jamrudnya Jawa Timur



Sekitar bulan September 2014, saya dan seorang teman ke Kawah Wurung, sebuah cekungan dan bukit hijau yang indah nan cantik di pedalaman Kabupaten Bondowoso. Saat itu kondisinya benar-benar sepi, dan belum ada retribusi (tiket) masuk. Mungkin karena habis kebakaran (atau sengaja dibakar?), jadi kondisinya hancur dan gosong. Sama sekali jauh dari kata indah.
Tapi bulan Mei 2015, saat saya mengunjunginya lagi untuk kedua kali, Kawah Wurung sudah pulih menjadi hijau nan indah lagi. Bahkan sekarang ada tiket masuknya, yaitu Rp 3.000 per orang. Akhir-akhir ini memang tempat ini mulai terkenal, karena promosi yang lebih giat dilakukan oleh Pemerintah Daerah, para blogger, dan juga (mungkin) karena sempat beberapa kali dijadikan lokasi shooting acara televisi. Bahkan, sekarang makin populer sebagai tempat foto pre-wedding. Wow! (bikin iri aja) 😀
Kawah Wurung terletak di kawasan PTPN XII Kebun Kalisat Jampit, Kabupaten Bondosowo. Untuk menjangkaunya, bisa dari Banyuwangi dengan melewati Kawah Ijen atau lewat Kota Bondowoso yang lebih dekat. Saya sendiri lebih suka lewat Bondowoso, karena pemandangan sepanjang perjalanan lebih indah, meskipun kondisi jalannya lebih rusak. Sesampainya di portal perkebunan, tanya saja pada petugas arah ke Desa Curah Macan, dari situlah Anda bisa memasuki Wisata Kawah Wurung. Perjalanannya sendiri memakan waktu sekitar 45 menit sampai dengan 1 jam dari portal tersebut. Bentuk bukitnya yang indah dan hijau membuatnya dijuluki sebagai Jamrudnya Jawa Timur.

Seetelah dari Desa Curah Macan, akses jalannya masih belum bagus, jadi saya sarankan untuk membawa sepeda motor atau mobil yang bertenaga besar biar bisa naik. Setelah melewati pos jaga tiket, Anda sudah memasuki Wisata Kawah Wurung. Selamat menikmati hamparan padang rumput dan perbukitan yang hijau. Sangat cantik dan indah pemandangannya.
Jangan lupa untuk memulai perjalanan Anda menjelajahi setiap jengkal keindahan wisata ini dari Tanjakan Cinta. Lho bukannya itu di Ranu Kumbolo? Awalnya saya juga berpikir begitu. Entah sejak kapan ada nama Tanjakan Cinta di Kawah Wurung. Ujung dari tanjakan ini adalah sebuah puncak bukit yang melingkar, oleh penduduk sekitar disebut Bukit Cincin. Bukit ini terlihat seperti melingkari Kawah Wurung, mungkin karena itu dinamai seperti itu.
Saat berwisata ke Kawah Ijen, jangan lewatkan untuk mengunjungi Kawah Wurung juga. Di mana lagi bisa menemukan padang rumput hijau dan cantik seperti ini. 😀

Kawah Ijen

Kawah Ijen

Gunung Ijen atau lebih di kenal dengan Kawah Ijen, adalah salah satu gunung yang masih aktif sampai sekarang. Memiliki ketinggian 2.443 m dari atas permukaan laut, berdinding kaldera setinggi 300-500 m dan telah 4 kali meletus di tahun 1796, 1817, 1913 dan 1936.
Ijen merupakan satu komplek gunung berapi yang terdiri dari kawah gunung Ijen dan dataran tingginya. Kawasan ini terletak di tiga kabupaten yaitu Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi.
Di kawasan gunung berapi ini terdapat pertambangan belerang, dimana mengindikasikan gunung ini masih aktif dan beraktifitas. Saat berada di kawasan kawah Ijen, pengunjung bisa menyaksikan para penambang yang sibuk membawa tumpukan belerang di punggung mereka, menyusuri jalan yang curam dan dipenuhi oleh gas beracun yang berbahaya.
Kawah Ijen merupakan pusat danau kawah terbesar di dunia, yang bisa memproduksi 36 juta meter kubik belerang dan hidrogen klorida dengan luas sekitar 5.466 hektar.. Kawah yang berbahaya ini memiliki keindahan yang sangat luar biasa dengan danau belerang berwarna hijau toska dengan sentuhan dramatis dan elok. Danau Ijen memiliki derajat keasaman nol dan memiliki kedalaman 200 meter. Keasamannya yang sangat kuat dapat melarutkan pakaian dan jari manusia.
Bagi mereka yang suka akan petualangan, untuk mencapai Gunung Ijen bisa di akses dari dua arah yaitu, dari utara dan dari selatan. Dari utara, bisa di tempuh melalui Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) lewat Wonosari dan dilajutkan ke Paltuding. Jaral Situbondo ke Paltuding sekitar 93 Km dan dapat ditemput sekitar 2,5 jam.
Dari arah selatan, bisa dilalui dari Banyuwangi menuju Licin yang berjarak 15 Km. Dari Licin menuju Paltuding berjarak 18 Km dan diteruskan menggunakan Jeep atau mobil berat lainnya sekitar 6 Km sebelum ke Paltuding. Ini dikarenakan jalan yang berkelok dan menanjak.

Kebun Jeruk di Blawan

Kebun Jeruk di Blawan


 Salah satu pengunjung di kebun jeruk Blawan PTPN XII
. Wirawan Bondowoso Awalnya adalah romantisme tentang sebuah kawasan penghasil jeruk. Kemudian adalah tuntutan memperoleh profit korporasi sebesar-besarnya. Jadilah jeruk Tribla. Tribla adalah akronim dari Trigas Blawan. Trigas adalah salah satu varietas jeruk yang dikembangkan di Kebun Blawan, Afdeling Besaran, milik PT Perkebunan Nusantara XII, di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Direktur Produksi PTPN XII Soewarno mengatakan, tanaman jeruk ini merupakan uji coba pengembangan diversifikasi tanaman. Tahun ini, PTPN XII ditargetkan memperoleh revenue Rp 1,5 triliun. Kali ini hortikultura diharapkan menyumbangkan pendapatan, selain empat besar karet, kopi, teh, dan kakao. Kenapa jeruk? Soewarno punya cerita. "Dulu, konon, di Blawan ini tempatnya jeruk. Bahkan ada perkampungan yang diberi nama Kebun Jeruk. Tahun 1990-an, jeruk-jeruk kena virus CVPD, akhirnya hancur semua. Lalu kami mencoba menanam lagi tahun 2008," katanya. Setelah tiga tahun lebih menanti, Kamis (10/5/2012) siang, Direktur Utama PTPN XII Singgih Irwan Basri melakukan panen perdana jeruk Tribla di Kebun Blawan. "Hortikultura ini tanaman sela. Daripada terbengkalai, kita memanfaatkan cekungan dan membikin terasiring," katanya. Selain Trigas yang ditanam sebanyak 283 pohon di atas tanah seluas 1,5 hektare, ada beberapa varietas lain. Tahun 2008, ada 172 pohon jeruk keprok pulung yang ditanam. Tahun 2010 pengelola kebun menanam 239 pohon jeruk Batu 55, dan tahun 2012, giliran 180 pohon keprok Garut yang ditanam. Manajer Kebun Blawan, Arif Wicaksono, mengatakan, pihaknya mengincar pasar lokal, yakni di beberapa supermarket. Harga jual buah lumayan bagus, yakni Rp 15 ribu per kilogram. Satu pohon trigas saat ini bisa menghasilkan 12 kilogram jeruk. Salah satu supermarket besar meminta pasokan 2,5 ton setiap tiga pekan sekali. Namun, Kebun Blawan baru bisa memenuhi lima kuintal. "Jadi ke depan kami yakin masih bisa bersaing dengan jeruk impor," kata Arif. Ada beberapa kelebihan jeruk Blawan. Dari sisi budidaya, jeruk ini dipupuk menggunakan pupuk organik. Dari sisi rasa, rasa manis jeruk ada pada aftertaste (rasa yang tertinggal di lidah). "Brix (jumlah gram zat padat semu yang larut setiap 100 gram larutan) jeruk kami sekitar 12-13 persen. Brix jeruk manis sekitar 10-15 persen," kata Arif. Saat ini, yang paling dikhawatirkan Soewarno adalah munculnya kembali penyakit CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration). Soal lahan, ia tak terlampau khawatir akan mengurangi lahan kopi. "Ada inter-cropping. Jadi nanti tanaman lamtoro sebagai penaung akan diganti dengan jeruk," katanya.

CATIMOT HOMSTAY











CATIMOT HOMSTAY
Catimor Homestay kawah Ijen – Hotel Kawah Ijen. Hotel catimor adalah sebuah bangunan Tua bersejarah yang sebagian gedung di buat dari kayu yang dibangun pada tahun 1894 oleh Belanda. Catimor Homestay kawah Ijen adalah salah satu peninggalan belanda yang masih kokoh sampai sa’at ini. Catimor Homestay kawah Ijen ini terletak paling dekat ke Gunung kawah Ijen dari pada Arabica homestay. Hotel Catimor ini kurang lebih menghabiskan perjalanan kurang lebih 40 menit saja, dejat bukan. di daerah ini tepatnya berada di Blawan bisa sangat dingin jika di malam hari, sekitar kurang lebih 9 ° C.  jika anda suka dengan tempat yang bersejarah Catimor Homestay kawah Ijen adalah tempat yang paling cocok untuk bermalam. Catimor Homestay kawah Ijen juga berdekatan dengan Air terjun Blawan dan juga “Hot Spring” sumber air panas langsung dari gunung yang menurut cerita pemandian ini sangat bagus untuk kulit dan kesehatan.
Penginapan yang tersedia di wisata agro Blawan adalah Catimor homestay.  Penginapan ini berarsitektur bangunan kolonial dengan desain rumah panggung berdinding  dari anyaman bambu.  Bangunan ini telah dibangun lebih dari satu abad lalu karena di bangunan rumah tersebut tertulis “Anno 1894”.
Fasilitas dari Catimor Homestay Kawah Ijen
Catimor Homestay kawah Ijen | Hotel Catimor memiliki 3 type kamar yaitu Standart,triple dan Superior dengan memiliki air panas di setip kamar, di halaman depan terdapat bak mandi air panas di isi dengan air dari mata air panas alami yang mengandung belerang bisa di bilang juga dengan Jacuzzi. Selain itu,Catimor Homestay kawah Ijen juga memiliki kolam renang dengan air segar.